Jumat, 5 Juni 2009 | 00:50 WITA
SEPULUH tahun terakhir penggunaan batu bara dalam negeri terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan industrialisasi.
Dalam pengangkutannya, selain menyebabkan kemacetan lalu lintas, juga rawan kecelakaan. Jalan rusak dan berlobang karena tak sedikit truk angkutan batu bara yang melebihi kapasitas yang ditentukan. Debu batu bara juga menimbulkan pencemaran udara. Hal itu memicu terjadinya penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) pada masyarakat.
Yang jelas banyak pihak dirugikan, namun hal tersebut jarang mendapat perhatian dari perusahaan batu bara. Oleh karena itu, sudah selayaknya perusahaan batu bara memiliki jalur angkutan sendiri untuk pengangkutan batu bara agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
Buzz up!