Rabu, 3 Juni 2009 | 00:50 WITA
SEJAK 1990-an kekayaan alam Kalsel mulai dikeruk. Belum banyak kontribusi yang didapat Banua dari aksi penambangan tersebut. Yang didapat justru jalan negara terus mengalami kerusakan, lalu lintas macet dan debu batu bara yang bertebaran di jalan selain mengganggu juga rawan terjadi kecelakaan.
Semenjak ada aktivitas pertambangan batu bara, jalan negara dipenuhi truk pengangkut batu bara. Setiap hari masyarakat disuguhi pemandangan antrean truk batu bara dan udara yang tidak mengenakkan. Deru angkutan emas hitam itu begitu mengganggu, tidak banyak yang bisa diperbuat warga selain mengeluh.
Namun sebentar lagi pemasalahan di atas tidak akan kita rasakan lagi. Terhitung 23 Juli 2009 jalan negara akan terbebas dari angkutan batu bara, karena angkutan batu bara dialihkan ke jalan khusus yang dibangun pengusaha tambang.
Apakah deadline yang ditetapkan itu selesai tepat waktu? Kita tunggu saja. Namun yang jelas masyarakat berharap selesai atau tidak jalan khusus batu bara itu, jalan negara sudah harus bebas dari angkutan batu bara yang meresahkan itu.
Sudah cukup lama impian itu mereka nantikan. Sekali lagi komitmen kepala daerah dipertaruhkan di mata masyarakat Kalsel.
Buzz up!