Senin, 27 Oktober 2008
BANJARMASIN – Truk batubara kembali mengganggu kenyaman masyarakat yang berlalulintas dan bertempat tinggal di kawasan Jl Lingkar Basirih. Pada siang hari, jalan di kawasan itu nyaris tak bisa dilintasi oleh kendaraan umum lantaran jejeran truk yang parkir di badan jalan.
Kasubdin Operasional dan Pengendalian (Opsdal) Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin Herman M mengungkapkan, truk yang parker di badan jalan itu merupakan truk pengangkut batubara malam hari yang tak sempat masuk stockpile. “Truk diparkir di kanak kiri jalan. Truk bermuatan batubara itu merupakan truk yang beraktivitas sejak malam hari dan tak sempat masuk ke stockpile sebelum jam 05.00 pagi hari. Makanya, truk yang masih bermuatan batubara itu diparkir di kanan-kiri jalan,” kata Herman.
Lebih parah lagi, sebelum jam 17.00 Wita, truk batubara lainnya berdatangan mengarah ke stockpile sehingga menambah carut marutnya lalulintas di kawasan Jl Lingkar Basirih. Jika truk terdahulu parkir di kanan-kiri jalan, truk yang masuk sore hari menempatkan posisi di tengah jalan atau di sela-sela truk terdahulu.
“Jumlahnya kira-kira 700 hingga 800 truk. Jadi ada yang jam 17.00 Wita sudah masuk lagi dan truk itu parkir di tengah jalan atau di sela-sela truk yang sudah parkir di kanan-kiri jalan. Makanya, lalulintas jadi terganggu,” terang Herman.
Ketidaknyaman lalulintas di kawasan itu akan sangat terasa pada malam hari. Truk batubara “menguasai” jalan untuk umum itu. Pasalnya, saat itu truk diperbolehkan memasuki stockpile sehingga iring-iringan truk tak bisa dibendung di jalan tersebut.
Jajaran Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin tak bisa berkutik dengan truk batubara yang parkir di badan jalan. Menurut Herman, pihaknya hanya mengamankan agar Jembatan Basirih tak diparkiri oleh truk. Pihaknya khawatir jika truk yang memiliki beban berat berjejer di atas jembatan, bisa membuat jembatan itu ambruk.(yha)