Kamis, 30 Oktober 2008
BANJARMASIN,- Tak diperpanjangnya izin HO bagi stockpile batubara di kawasan Jl PM Noor, Pelambuan, Banjarmasin Barat, ternyata cukup dilematis. Pasalnya, belum ada solusi lahan baru untuk penumpukan dan bongkar muat batubara itu.
Karenanya, para pengelola stockpile minta dispensasi pemerintah agar diperbolehkan beroperasional hingga jalan khusus yang dibuat selesai dan kebijakan penutupan jalan raya hingga Juli 2009 berakhir.
“Kami minta win-win solution dari pemerintah. Apalagi saat ini kami juga terus berproduksi (menambang batubara). Jika tak dibolehkan lagi beroperasional hingga jalan khusus yang kami buat selesai, kemana kami menempatkan batubara itu. Apalagi saat ini belum ada lahan alternatif sebagai penggantinya,” ujar juru bicara pengelola stockpile, Ir M Fatchoel Hadi.
Menurut Hadi, pihaknya tak ada niat untuk melanggar kebijakan pemerintah. Bahkan, sudah lama rencana berpindahnya stockpile yang disetujui pihaknya. Namun hingga sekarang, lahan pengganti stockpile maupun pelabuhan baru belum ada.
Sedangkan kebijakan pemerintah untuk menyetop jalan raya sebagai lintasan yang dilalui angkutan batubara menuju stockpile di kawasan Pelambuan akan berakhir pada Juli 2009 mendatang. Artinya, pada bulan itu sudah ada jalan khusus masing-masing dan stockpile tak lagi di kawasan Pelambuan.
“Saat ini jalan khusus yang kami bangun masih dikerjakan. Mudah-mudahan sebelum Juli 2009, jalan khusus sepanjang kurang lebih 31 kilometer di kawasan Kabupaten Tapin menuju pelabuhan di Sungai Puting Margasari itu bisa selesai,” terang Hadi.
Sehingga, kata Hadi, jika jalan khusus yang dibangun itu selesai, pihaknya langsung menggunakannya sebagai lintasan angkutan truk untuk menurunkan batubara di Sungai Puting yang langsung melakukan louding ke tongkang untuk diangkut melalui jalur laut. “Itu yang sedang kami lakukan saat ini. Tentunya, jika nantinya sudah bisa menggunakan jalan dan pelabuhan khusus, tonase batubara yang di-louding jauh lebih besar dari sekarang. Pasalnya, pengangkutan tak lagi terkendala dengan jalan dan pelabuhan,” imbuhnya.
Selain itu, keberadaan stockpile batubara saat ini dinilai positif dari segi perekrutan tenaga kerja. Tak hanya langsung bekerja di stockpile, tapi secara tak langsung pula dapat menggerakkan perekonomian sekitar stockpile. Ada warga yang membuka warung dan usaha lainnya.(yha)