Seluruh tongkang batubara dengan draf 5,7 meter terpaksa ditahan untuk tidak masuk ke alur Barito, karena dikhawatirkan akan kandas akibat kedalaman ambang Barito sekitar 3,3 meter.
BANJARMASIN - Khawatir kembali terjadi kandas di Alur ambang Sungai Barito, Administrasi pelabuhan (Adpel) Banjarmasin, menahan semua tongkang pengangkut batubara dengan draf 5,7 meter agar tidak masuk ke alur Barito.
"Kita saat ini telah menahan tongkang angkutan batubara dengan draf 5,7 meter agar sementara tidak melewati alur ambang Sungai Barito, karena jika dipaksakan lewat bisa kandas," kata Administrator Pelabuhan Banjarmasin, Capt. Sufrisman Djaffar, kemarin.
Pernyataan Administrator Pelabuhan Trisakti Banjarmasin itu disampaikan seusai menghadiri pertemuan dengan Tim Komisi VI DPR RI yang dipimpin Sekdaprov Kalsel, HM Muchlis Gafuri, di Graha Abdi Persada Kantor Gubernur di Banjarmasin.
Menurut Sufrisman, penahanan tongkang batubara dengan draf 5,7 meter untuk melewati alur tersebut, karena saat ini kondisi alur ambang Sungai Barito dengan kedalaman 3,3 meter, sedangkan air pasang hanya 2,2 meter.
Jadi untuk sementara ini, katanya, pihaknya hanya mengizinkan berlayar tongkang batubara dengan draf 5,4 meter sehingga tidak mengalami kandas di alur, apabila tongkang dengan draf 5,7 meter dikhawatirkan akan kandas.
"Kita menahan tongkang angkutan batubara dengan draf 5,7 meter untuk tidak melewati alur untuk kebaikan bersama, sebab jika terjadi kandas di alur akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar lagi," katanya.
Dia menjelaskan, jika tongkang batubara kandas di tengah alur ambang Barito, maka akan terhalang kapal tanker yang mengangkut minyak, kapal penumpang dan kapal yang mengangkut sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako).
Dengan adanya penahanan bagi tongkang pengangkut batubara dengan draf 5,7 meter tersebut, lanjutnya, kini tertahan sekitar 30 buah tongkang batubara.
Namun demikian, katanya, apabila ketinggian air mencapai 2,5 meter yang diperkirakan Selasa (12/8), maka semua tongkang batubara sudah diperbolehkan melewati alur ambang Sungai Barito, sehingga tidak ada lagi tongkang yang tertahan di alur. ani/mb05