Minggu, 08-06-2008 | 00:37:35
MARTAPURA, BPOST - Penambangan bijih besi di perbatasan Karang Intan dan Aranio, Kabupaten Banjar, disinyalir menjadi penyebab mendangkalnya sungai di kawasan itu.
Saat turun hujan, batu bercampur pasir sisa pengerukan penambangan ikut larut dan masuk ke anak sungai kemudian menuju sungai Riam Kanan.
Pantauan BPost, Jumat (6/6) di kedua sungai itu, kondisinya sungguh mengkhawatirkan. Ketinggian atau tumpukan meterial batu bercampur pasir nyaris sejajar dengan kedua sisi jembatan.
Meskipun air mengalir namun hanya berupa aliran kecil, lebarnya cuma 50-100 centimeter. Alirannya pun pelan sampai masuk ke Sungai Riam Kanan yang berjarak kurang dari 100 meter.
Celakanya, tinggi air sungai Riam Kanan juga nyaris sejajar dengan tinggi batu bercampur pasir itu, sehingga jika air Riam Kanan meluap dikhawatirkan akan terjadi banjir di kawasan tersebut hingga ke jalan raya.
Sudah hampir dua tahun kawasan pegunungan itu menjadi surga bagi para penambang bijih besi. Gunung yang semula utuh saat ini sudah terdapat banyak lobang bekas galian.
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Banjar Ahmad Suprapto mengaku sudah pernah mengantisipasi air buangan hasil penambangan itu dengan membuat cek dam, namun ternyata tetap tak bisa menampung voume air dan pasir. (esy/ofy)