Kamis, 28-02-2008 | 00:55:10 | |
BARABAI, BPOST - Pusat Sumberdaya Geologi Departemen Pertambangan dan Energi yang menyelidiki potensi tambang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, mendeteksi cadangan batu bara di dua kecamatan, yaitu Batang Alai Timur dan Haruyan. Di Kecamatan Batu Tangga, terdapat 15 juta ton, dengan nilai panas 5.000-6.000 kcal per kilogram. Sedangkan di Kecamatan Haruyan, terdeteksi sekitar 300 ribu ton, dengan nilai kalori 6.000-7.000 kcal per kilogram. Kepala Dinas Perindustrian, Pertambangan dan Energi Kabupaten HST, HM Yuserani Selasa (26/2) mengatakan, izin kuasa pertambangan (KP) batubara yang pernah dikeluarkan HST dari dulu hingga sekarang baru satu, yaitu tahun 1995. Namun karena dalam pelaksanaannya izin tersebut disalahgunakan, pemerintah kabupaten mencabutnya pada tahun 2002. Setelah itu tidak pernah lagi ada kegiatan penambangan batu bara di HST. Saat ini, lanjutnya ada dua perusahaan besar yang mengantongi izin pusat untuk menambang di Kalsel, dimana lahan yang bakal digarap salah satunya masuk HST. "Artinya disini pusat yang mengizinkan. Dengan izin tersebut ada kemungkinan bat-u bara di HST juga ditambang," imbuhnya. Dua perusahaan itu pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), yaitu PT Antang Gunung Meratus. Luas arealnya di HST seluas 3.242 hektare (Ha). Sedangkan PT Mantimin Coal Mining juga memiliki bahan galian seluas 1.964 Ha. Dari catatan Dispertamben HST, potensi batu bara juga terdapat di Kecamatan Batu Benawa, namun tidak terdeteksi. Desa-desa yang diperkirakan mengandung ‘emas hitam’ di kecamatan tersebut yaitu Desa Kalibaru, Layuh dan Wake. (yud) |
Kumpulan kliping WALHI Kalsel yang bersumber dari berbagai media massa di Kalimantan Selatan dengan issue pertambangan.