Rabu, 13-02-2008 | 00:25:05 | |
AMUNTAI, BPOST - Kendati minim sumber daya alam, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) masih memiliki potensi tambang bijih besi. Dua investor dari negara China dan Australia tertarik mengembangkan potensi tersebut. Kedua negara itu mulai meneliti dan survei di beberapa lokasi yang berpotensi memiliki endapan pasir atau bijih besi. Selain itu, juga mengambil sampel yang dilanjutkan permohonan izin kuasa pertambangan (KP). Menyikapi keseriusan kedua negara itu, saat ini pemerintah kabupaten melalui dinas kehutanan, perkebunan dan lingkungan hidup menyiapkan tata cara perizinan. Hasil survei Dishutbun dan LH HSU tahun 2006, HSU memiliki potensi endapan dan kandungan bijih besi sekitar 50-60 persen. Dari hasil penelitian itu, lokasi yang teridentifikasi kandungan bijih besinya, ada di Desa Tampakang, hutan Sambujur Kecamatan Danau Panggang. Meskipun luas sebaran dan cadangannya belum teridentifikasi maksimal, dari hasil analisa, endapan bijih besinya mencapai 5000-10.000 meter. Sedangkan hasil analisa dinas terkait, Juli 2005 kandungannya mencapai 67,81 persen per air dry basis (adb) atau berat kering udara. Di titik lain di kawasan itu, endapan juga teridentifikasi sekitar 64,22 persen. "Investor dari Australia yang sudah mengambil sampel di Sambujur, kandungan bijih besinya mencapai 78 persen sehingga memenuhi persyaratan untuk ditabang,"kata Nurhadi Riswanda, Kadishutbun dan LH HSU. Upaya calon investoruntuk eksploitasi dan eksplorasi hingga ke tahapan produksi, didukung dengan persiapan izin penambangan. Bupati HSU H Fakhruddin mempersilakan kedua negara meneliti dan survei di lapangan. "Ini sesuai dengan program rawa makmur 2020, dengan target memanfaatkan lahan tidur,"imbuhnya. (ori) |
Kumpulan kliping WALHI Kalsel yang bersumber dari berbagai media massa di Kalimantan Selatan dengan issue pertambangan.