Sabtu, 5 Januari 2008
Radar Banjarmasin
RANTAU - Untuk mengatasi permasalahan angkutan batubara yang selama ini melintasi jalan negara dari Kabupaten Hulu Sungai Utara hingga ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. PT Anugerah Tapin Persada (PT ATP) sejak akhir tahun 2007 kemarin, mulai membangun jalan dan pelabuhan khusus (pelsus) batubara di Kabupaten Tapin. Diperkirakan, pembangunan jalan khusus tambang tersebut akan rampung dalam waktu satu tahun atau pada tahun awal tahun 2009 mendatang.
Direktur Utama PT ATP Rahimullah MBA menjelaskan, untuk membangun jalan sepanjang 28,5 kilometer, dengan lebar ruas jalan 50 meter dan badan jalan 20 meter, pihaknya sudah menyiapkan investasi sebesar USD35 juta atau senilai Rp332,5 Miliar.
“Pembebasan tanah sudah rampung 95 persen dan kami sudah mulai membuat badan jalan,” ujar Rahimullah seraya menyebut, bahwa ruas jalan ini melewati 4 kecamatan dan 11 desa di Kabupaten Tapin.
Lebih lanjut diungkapnya, sebelum membangun jalan pihaknya sudah melakukan pengamatan dan pantauan terhadap angkutan batubara. Hasilnya, ternyata truk yang melintas di jalan negara dari HSS sampai ke Banjarmasin, mencapai 2.400 buah perhari. Termasuk juga mengamati berbagai dampak yang ditimbulkan, seperti seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas, kemacetan dan debu.
Pembangunan jalan angkut batu bara ini dimulai dari Desa Suato Tatakan di Kecamatan Tapin Selatan hingga di Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Utara. Sedangkan stockpilenya berada di pinggir Sungai Nagara, Kecamatan Candi Laras Utara, dengan luas areal 53,6 hektare.
Lantas darimana PT ATP bisa mengembalikan investasinya? “Dengan jalan dan pelsus, maka kami bisa menyediakan jasa jalan angkut batubara. Tapi soal tarif, kami belum tentukan,” cetusnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, jalan batubara ini akan menampung semua jenis angkutan batubara untuk 2–3 tahun pertama, tapi pada tahun berikutnya, hanya truk dengan kapasitas minimum 20 ton yang boleh melewati.
PT ATP juga, tambah Rahimullah akan memakai jalan penghubung milik PT Antang Gunung Meratus (PT AGM). “Kami sudah membuat pernyataan bersama dengan PT AGM untuk penggunaan jalan penghubung ini,” ujarnya.
Agar tidak menggangu arus lalu lintas di jalan Negara di kilometer 101, PT ATP akan membangun fly over atau jalan layang hingga di Sungai Jayau, Desa Margasari Hilir yang melintasi jalan provinsi. (nti)