Senin, 12-11-2007 | 01:45:35
- Sebanyak 32,5 Juta Ton Selama Lima Tahun
JAKARTA, BPOST - Tiga perusahaan listrik besar di Provinsi Guangdong, China telah menandatangani kontrak dengan PT Adaro Indonesia untuk mengimpor batu bara sebanyak 32,5 juta ton dalam lima tahun ke depan.
“Sesuai dengan kontrak, perusahaan Indonesia itu akan mensuplai 15 juta ton, sembilan juta ton dan 8,5 juta ton batu bara ke Kelompok Guangdong Yudean Co. Ltd, Perusahaan Shenzhen Energy serta Huaneng Power International INC. masing-masing antara tahun 2008 dan 2012,” demikian seperti dikutip China Daily, di Beijing, Sabtu (10/11).
Kontrak sebesar itu adalah merupakan yang terbesar yang dilakukan oleh perusahaan energi di Guangdong yang dilakukan dengan sebuah perusahaan asing.
Li Xiangming, wakil Direktur Komisi Ekonomi dan Perdagangan Guangdong, mengatakan, kontrak tersebut sangat penting dalam menjamin pasokan batu bara untuk kemakmuran provinsi itu.
Tahun 2006 saja, konsumsi batu bara Provinsi Guangdong lebih dari 100 juta ton batu bara, yang jumlahnya mencapai sekitar delapan persen dari total impor China dan seluruh batu bara yang dibeli berasal dari luar provinsi.
“Pembelian batu bara yang besar juga akan membantu perluasan kerjasama antara Guangdong dan Indonesia dalam sektor energi,” kata Li.
Gungdong juga sedang membicarakan masalah impor batu bara dengan Fhilipina. Provinsi itu juga mendapat perolehan batu bara dari Vietnam, Australia, India, dan Rusia.
Provinsi tersebut akan membeli lebih dari 20 juta ton batu bara dari sejumlah negara di dunia tahun ini, yang jumlahnya mencapai sebuah rekor dua kali lipat dibanding 2006.
“Impor batu bara Guangdong akan berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya, dan menawarkan sejumlah peluang bisnis bagi para produsen batu bara di dunia,” katanya.
Guangdong, yang memiliki sumber daya alam dan energi yang miskin, setiap tahun telah meningkatkan impor batu bara untuk mendukung pembangunan ekonominya, sementara produsen batu bara China tidak bisa memenuhi kebutuhan provinsi itu.
Sejumlah perusahaan di Guangdong baru-baru ini telah menandatangani kontrak dengan sejumlah produsen batu bara utama di Provinsi Shanxi dan Wilayah Otonomi Mongolia Dalam untuk membeli lebih dari 80 juta ton batu bara mulai 2008 hingga 2010.
Li memperkirakan, konsumsi batu bara Guangdong akan tumbuh rata-rata 15 persen setiap tahunnya dalam beberapa tahun ke depan. Batu bara di provinsi itu terutama sekali digunakan untuk pembangkit tenaga termal.
Pembangkit tenaga termal adalah sangat penting di Guangdong, ketika pembangkit tenaga nuklir, angin dan solar tidak dapat sepenuhnya berhasil. klc