Senin, 12-11-2007 | 01:20:01
- Petani Tinggalkan Sawah
PELAIHARI, BPOST - Petani desa Sumber Mulya, kecamatan Pelaihari kini beramai-ramai beralih profesi menjadi penambang manual bijih besi. Sulitnya air di musim kemarau menjadi menyebab mereka meninggalkan sawah.
Setengah dari total warganya yang berjumlah 347 KK (1.447 jiwa), kini telah menjadi penambang manual. “Rata-rata memang masih tetap bertani, tapi sifatnya sambilan. Luasan tanam jauh berkurang,” jelas Kades Sumber Mulya Yoi Basori, pekan tadi.
Di desa Sumber Mulya ada empat perusahaan tambang bijih besi yang merekrut warga setempat sebagai pekerja.
“Tambang bijih besi itu memang menggiurkan. Sehari per orang bisa dapat Rp 60 ribu. Umumnya warga ikut bekerja di perusahaan, ada juga yang menambang sendiri di lahannya,” ujarnya .
Penyebabnya, diakui Yoi, karena faktor alam di mana di musim kemarau petani kesulitan mencari sumber air. Selama berpuluh tahun ini, warga Sumber Mulya hanya mengandalkan air sumur gali untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Topografi desa yang berjarak 10 kilimeter dari Kota Pelaihari itu berbukit dan bergunung. Ini yang menyebabkan air tanah cepat mengering di musim kemarau. Dalam kondisi seperti ini, warga setempat tak hanya kesulitan air bersih, tapi juga kesulitan bercocok tanam.
“Hanya tahun ini yang boleh dibilang aman, karena pendeknya musim kemarau,” bebernya.
Diakui Yoi, warganya tak pernah bermimpi jaringan PDAM masuk ke desa mereka, hanya saja mereka menginginkan adanya sumur bor umum.
“Setidaknya kami membutuhkan 3-4 unit sumur bor. Lokasinya yang strategis yaitu di RT 1,3, dan 5 karena berada di tengah permukiman warga,” ucap Yoi.
Selain sumur bor, lanjut Yoi, warganya juga mengharapkan jalan desa diaspal. Pasalnya bebatuan pengerasan kian menyembul karena tergerus hujan, sehingga jalan sulit dilintasi.
Selain menjadi akses utama pemasaran hasil pertanian, keberadaan jalan desa itu juga vital, karena menjadi penghubung ke sejumlah desa lainnya.
“Kami benar-benar berharap perhatian dari pemerintah daerah. Tolong bantu kami mengatasi kesulitan air bersih yang selalu menyusahkan hidup kami tiap musim kemarau,” pintanya. roy