Thursday, December 06, 2007

Kalsel Buka Pasar di Eropa

Rabu, 31-10-2007 | 22:56:48

  • Hipmi akan Tawarkan Batu Bara dan Produk Perkebunan

BANJARMASIN, BPOST - Pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalsel, akan membuka pasar di Eropa, untuk menjual komoditi andalan daerah ini terutama batu bara.

Keinginan Hipmi untuk melebarkan pasar luar negeri tersebut untuk merebut peluang yang telah diberikan pengusaha muda di Benua Eropa itu.
“Saat Goes to Europe beberapa waktu lalu, pengusaha muda Belanda, Prancis, Belgia, Monte Carlo dan lainnya siap membeli komoditas kita, seperti batu bara dan komoditas perkebunan,” kata Ketua Hipmi Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman dihubungi, Rabu (31/10).
Bahkan, jelas Hasnur didampingi Ketua I Ichwan Ramlan dan Sekretaris Hipmi Abdul Razak, para pengusaha di Eropa ingin membeli langsung batu bara dari Indonesia dan tidak melalui perantara Singapura.
“Selama ini mereka beli batu bara lewat Singapura, nah setelah perjanjian kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Ketua Umum Hipmi Sandiaga Uno dan Christophe Dorigne Thomson dari Prancis, kita bisa menjual langsung batu bara ke Eropa,” jelasnya.
Dengan kerjasama ini, papar dia, baik bagi Kalsel dan negara Eropa sama-sama mengutungkan, karena menjual atau membeli dari satu tangan. “Jelas ini sangat menguntungkan, karena tanpa perantara,” ungkap dia.
Selain itu, kata dia, dalam MoU tersebut pihak BNP Paribas Prancis dan Idover Bank Belanda bersedia memberikan pinjaman lunak dengan bunga kecil khusus bagi pengusaha pertambangan dan perkebunan.
“Mereka akan memberikan modal kerja bagi pengusaha Kalsel yang berkecimpung di pertambangan. Dan Hipmi Kalsel sangat tertarik dengan pinjaman ini,” katanya.
Untuk menindaklanjuti kerjasama ini, tambahnya, pihak pengusaha Eropa akan mengundang pengusaha muda se Indonesia untuk melihat lebih dekat pasar yang akan mereka buka di sana. “Kami akan berangkat lagi ke Eropa bersama pengusaha yang tergabung dalam Hipmi seluruh Indonesia,” lanjut dia.
Urutan Delapan
Sementara itu, menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalsel pertambangan masih menjadi primadona ekspor Kalsel dengan nilai 1.374,30 juta dolar AS dari nilai total ekspor Kalsel yang mencapai 1.964,67 juta Dolar AS hingga Agustus 2007.
Sedang kayu menduduki urutan ke dua dengan nilai ekspor sebesar 351.98 juta dolar AS, menyusul karet (86,22 juta dolar AS) dan komoditi lainnya.
Sedang share ekspor Kalsel terhadap nilai ekspor non migas nasional mencapai 3,3 persen atau nasional mencapai 79,5 miliar dolar AS dan Kalsel 2,6 miliar dolar AS.
“Sehingga peringkat Kalsel terhadap ekspor non migas dari 32 provinsi berada diurutan delapan,” kata Kepala Disperindag Kalsel, H Subardjo saat seminar Produk Unggulan UMKM Berorientasi Ekspor di Bank Indonesia Banjarmasin, Selasa (30/10). tri