Kamis, 30 Agustus 2007
Radar Banjarmasin ; KOTABARU,- Diduga telah melakukan pencemaran di kawasan Muara Sejakah, Kecamatan Pulau Laut Timur, PT Bahari Cakrawala Sebuku menghentikan sementara eksplorasi batubara di perairan tersebut. Sebab, aktivitas eksplorasi untuk pengembangan kawasan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) diprotes warga sekitar.
Kelanjutan dari protes warga tersebut disambut positif oleh PT BCS dengan menghentikan aktivitas pengeboran untuk survei di kawasan perairan Sejakah. Bahkan, Wakil Bupati Kotabaru Fatizanolo S meninjau langsung ke lapangan untuk melihat situasi di perairan Sejakah.
Untuk menuju kawasan tersebut tidaklah mudah. Pertama harus melalui jalan darat menuju Berangas, ibukota Kecamatan Pulau Laut Timur yang berjarak sekitar 35 Km dari ibukota Kabupaten Kotabaru. setelah sampai Berangas, perjalanan dilanjutkan lagi dengan menggunakan kapal cepat sekitar 45 menit, baru sampai di perairan Muara Sejakah.
Sementara itu, di kawasan Muara Sejakah sudah tidak ada aktivitas pengeboran dasar laut yang dilakukan PT BCS yang sempat diributkan warga setempat, karena menimbulkan permasalahan bagi petani tambak dan nelayan.
Ada empat titik pengeboran di kawasan tersebut. Setiap titik berjarak sekitar 500 meter, dan hanya berjarak sekitar 300 meter dari daratan yang dipenuhi hutan bakau dan tambak masyarakat. Terlihat di sekitar lokasi pengeboran eksplorasi air laut keruh dan terjadi sejak lama. Hal itu dikarenakan perairan tersebut adalah kawasan delta yang selalu dipenuhi sedimen lumpur.
“Kegiatan survei pengeboran ini dihentikan sementara, karena di sekitar kawasan tersebut banyak tambak milik warga setempat. Dan anggapan dan dugaan adanya pencemaran akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan itu harus diteliti lebih lanjut oleh ahlinya,” ujar Fatizanolo saat meninjau ke lokasi.
Jika sudah diteliti, lanjutnya, apapun hasil penelitian tersebut harus segera disosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga semua tahu dengan jelas kegiatan tersebut, apakah memang betul mencemari atau tidak.
Sementara itu, pihak PT BCS melalui Comunity Development dan Governance Relation Manager Sudasi Harsono mengatakan, pihaknya merugi dengan dihentikannya kegiatan pengeboran ini. Namun Sudasi tidak mau menyebutkan berapa kerugiannya. Meskipun demikian PT BCS harus tetap menghentikan sementara eksplorasi tersebt.
Saat ini dari sembilan titik pengeboran baru dua setengah titik lokasi yang sudah dieksplorasi. Pada titik tertentu dengan kedalaman 176 meter ke dasar laut terdapat kandungan batubara setebal 10,6 meter hingga total 20 meter. Hanya saja untuk mengangkat batubara dari dasar laut masih belum bisa dilakukan, karena PT BCS tidak memiliki alat yang canggih untuk mengangkat batubara tersebut. Eksploitasi seperti itu telah dilakukan di Jerman. “Kami hanya melakukan eksplorasi yang sifatnya survei saja dan hasilnya akan kami laporakan,” kata Sudasi. (ins)