Wednesday, 25 July 2007 02:20
JAKARTA, BPOST - Saking mengenaskannya kondisi PT Krakatau Steel, pabrik baja pelat merah ini diusulkan untuk masuk rekor MURI atau Guinness Book of World Record. Rekor yang dipecahkan adalah sebagai perusahaan yang terluas karatannya.Hal ini dilontarkan Sekretaris Menneg BUMN Said Didu dalam diskusi mengenai sosialisasi PP 35 tahun 2007 tentang Pengalokasian Sebagian Pendapatan BUMN untuk riset dan pengembangan teknologi (R&D), di Jakarta, Selasa (24/7).
"Bagi kami dari BUMN mungkin masuk rekor MURI atau Guinness Book of World Record bahwa inilah pabrik baja terbesar yang terluas karatanya, tapi alhamdulillah masih jalan. Nah ini hebatnya," ujar Said sambil terbahak.
Said menggambarkan, perusahaan baja yang akan membangun pabrik baja hulu dan hilir di Kalsel ini memang layak masuk rekor nasional atau dunia karena bagian-bagian pabrik itu semuanya karatan dari lantai sampai atap.
"Kita datang melihat, inilah pabrik yang mungkin paling luas wilayah karatannya di dunia. Mulai dari atap sampai tiangnya karatan semua, bahkan sampai lantainya karatan semua," kata Said.
Said menyinggung mengenai betapa karatannya pabrik Krakatau Steel saat ia mengambil contoh PT Krakatau Steel sebagai salah satu perusahaan yang sering melakukan R & D sehingga terkait dengan PP 35.
Dalam kesempatan yang sama, ketika disinggung mengenai PP 35, menurutnya, seharusnya tidak ada perbedaan penafsiran antara pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan Menristek dengan aparat penyidik. Sehingga kegiatan R & D Krakatau Steel atau perusahaan BUMN lainnnya tidak dianggap sebagai kegiatan rutin dan memang mendapatkan insentif.
"Jangan sampai kita tafsirkan bahwa R & D sudah biasanya. Penyidik menafsirkan bahwa itu adalah kegiatan rutin, akhirnya dianggap merugikan negara karena mendapatkan insentif, jadi itu harus jelas hitam putihnya," ujarnya. dtc