Kamis, 19 Juli 2007
BANJARMASIN ,- Strategi untuk memunculkan rival Bupati Tapin Idis Nurdin Halidi yang kembali ingin berjaya di posisinya kedua kali, terus dimainkan sejumlah partai politik.
Buktinya, Partai Bintang Reformasi (PBR) tengah melirik pengusaha batubara guna diusung bertarung pada Pilkada Tapin yang digelar Desember 2007 ini. Sebab, kans Idis yang cukup besar untuk kembali merebut kursi Bupati Tapin, harus dilawan dengan rival yang seimbang.
Sinyal untuk melirik pengusaha batubara di sana, diakui Sekretaris DPW PBR Kalsel Asmara Yanto SH. Menurutnya, PBR tetap membuka diri bagi para peminat untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Tapin. “Pokoknya, sepanjang memasukkan lamaran ke PBR, ya kita terima dan akan pertimbangan hal itu,” katanya kepada wartawan koran ini, kemarin.
Diakuinya, nama-nama masyhur seperti dua pengusaha batubara asal Binuang, seperti H Zaini atau dikenal H Izai, dan HM Hatta alias H Ciut, sempat mencuat untuk dilirik menjadi rival Idis. Bahkan, Asmara mengakui hubungan emosial Ketua DPW PBR Kalsel, H Muhidin, dan ia sendiri, dengan para pengusaha batubara itu sangat kuat. “Sama-sama asal dari Binuang, jadi ikatan emosial sangat kuat,” katanya.
Dia menegaskan, dengan 4 kursi dari 25 kursi DPRD Tapin, posisi PBR sangat menentukan. Sebab, lanjut dia, PBR bisa mengajukan calon sendiri karena memenuhi syarat 15 persen suara.
Lalu, apakah PBR akan mengusung calon sendiri? Asmara berani memastikan. Asalkan calon yang akan diusung itu memiliki kemampuan, baik dilihat dari figur dan finansial. “Tak bisa dipungkiri, Pilkada itu tentunya perlu biaya politik. Dana kampanye, salah satunya sangat diperlukan,” jelasnya.
Atas pertimbangan itu, Asmara menyatakan, jika para pengusaha batubara asal Tapin ingin bertarung dalam Pilkada Desember nanti, PBR pun siap menerimanya. Bagi anggota DPRD Kalsel ini, kans Idis yang di atas kertas bisa dikatakan unggul, tak bisa dijadikan patokan. “Pilkada itu politik. Di atas kertas boleh dibilang menang, tetapi faktanya bisa saja berbicara lain. Apalagi, urusan menang dan kalah itu sudah diatur oleh Tuhan,” cetusnya.
Apakah PBR akan berkoalisi dengan partai lain? Asmara menyatakan pihaknya masih menunggu situasi. Ditegaskan, PKB yang telah mengusung Idis-Ahmad Fauzi memang sebagai parpol terbesar di Tapin, tetapi parpol lain tak boleh dipandang sebelah mata. “Insya Allah, PBR tak akan jadi penonton. Kami akan memainkan peran dalam Pilkada Tapin,” imbuhnya. (dig)