Jumat, 27 April 2007 19:32
Pelaihari, BPost
Penambalan badan jalan di Desa Sungai Riam yang dilakukan PD Baratala Tuntung Pandang dan penambang bijih besi tak bertahan lama. Jalan vital tersebut kini kembali rusak berat dan sulit dilalui.
Tidak hanya itu, seperti dituturkan Rahmadi, warga Pelaihari yang bolak-balik ke Sungai Riam, kecelakaan lalu lintas sering terjadi di titik jalan yang rusak tersebut.
"Pekan lalu ada seorang penjual sayur terjatuh dari kendaraanya. Barang dagangannya berhambur semua dan banyak yang rusak. Kasihan sekali," kata Rahmadi.
Sepanjang kurang lebih 200 meter, kondisi badan jalan di Sungai Riam itu memang berubah laksana arena cross. Lobang-lobang berukuran besar menghiasi badan jalan sehingga kendaraan yang melintasi titik tersebut mesti ekstra hati-hati.
Kerusakan fisik itu disebabkan intensnya angkutan tambang bijih besi. Ada beberapa penambang (pemegang surat perintah kerja PD Baratala) yang beroperasi di Desa Sungai Riam.
Baratala dan penambang setempat, beberapa pekan silam memperbaiki kerusakan jalan itu. Lobang-lobang ditutup dengan material (batu koral) dan diratakan. Namun, karena sifatnya hanya sementara dan terus dilalui angkutan bijih besi, badan jalan itu kembali rusak.
Kepala Divisi Operasional PD Baratala M Riduansyah belum bisa menjelaskan apa yang selanjutnya akan dilakukan perusahaannya menyusul kembali rusaknya badan jalan di Sungai Riam. "Yang pasti, masalah itu tetap menjadi perhatian kami," katanya di sela acara pertemuan Bupati Drs H Adriansyah dengan warga di Desa Tebing Siring, Rabu (25/4).
Kerusakan jalan di Sungai Riam itu sendiri, seperti dijelaskan Kadis Kimprasda Tala H Anang Aderiani, tahun ini akan diperbaiki secara permanen oleh Kimprasda Pemprov Kalsel. roy