Jumat, 23 Februari 2007
Radar Banjarmasin
BATULICIN ,- Melalui Yayasan Gada Ulin, masyarakat yang bermukim di sekitar tambang diberdayakan PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin. Tujuannya agar masyarakat sekitar tambang menjadi mandiri demi menciptakan hidup yang sejahtera. “Itu sudah merupakan visi yang diemban oleh Yayasan Gada Ulin. Meskipun, masih banyak kendala yang dihadapi, namun Yayasan Gada Ulin tetap eksis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama sekali yang bermukim disekitar tambang,” ujar Ketua Yayasan Gada Ulin, Wahyu Priyo Djatmiko, kepada koran ini, kemarin.
“Melalui yayasan ini, setiap masyarakat juga diberikan pelatihan-pelatihan guna menyiapkan dan membangun ulang lembaga-lembaga setempat (LPMD dan LKD),” imbuh Priyo.
Dikatakan Priyo, pembentukan yayasan ini merupakan era baru suatu proses pemberdayaan masyarakat sekaligus menjadi modal yang dapat dicontoh dalam pengembangan masyarakat.
Sebelum terbentuknya yayasan ini, sebutnya, beberapa kegiatan persiapan untuk mendukung tujuan Gada Ulin telah dilakukan sejak bulan April 2005 lalu.
Kegiatan itu diantaranya penyusunan buku pedoman umum dan buku pedoman teknis yang dilanjutkan dengan sosialisasi dengan pihak-pihak terkait, mulai aparat pemerintah desa yang terletak di sekitar areal tambang Batulicin dan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu serta kepada fasilisator desa yang akan menjadi ujung tombak gerakan pemberdayaan ini.
Dalam hal pelaksanaan kegiatan di lapangan, jelas Priyo, Managemen PT AI Tambang Batulicin menugaskan seorang CD Officer sebagai penanggung jawab operasional kegiatan untuk mendorong terbentuknya yayasan independent di luar struktur Managemen PT Arutmin yang diwakili 12 desa dilingkar tambang.
Meski diakui Priyo, Yayasan Gada Ulin merupakan salah satu bagian gerakan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu, yang juga tidak mengklaim diri sebagai satu-satunya gerakan pemberdayaan masyarakat yang terbaik.
“Ini merupakan salah satu upaya kami bersama untuk mengentaskan Masyarakat Miskin di Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya yang ada dilingkar operasional PT AI Tambang Batulicin,” terangnya.
Menurutnya, pelaksanaan kegiatan ini sudah berjalan dengan berbagai tahapan yang sudah dilalui. Mulai pelatihan fasilisator desa dan kepala desa, sosialisasi program, pendataan ulang desa, pelatihan LPMD, pemetaan swadaya, pelatihan LKD, pembentukan KSM, peluncuran dana bergulir unit bisnis LPMD, peluncuran dana bergulir KSM.
“Ini merupakan bagian tidak dapat terpisahkan dari upaya pengawasan dan pendamping terhadap 11 fasilisator desa yang dimiliki setiap desa sekitar tambang,” jelasnya.
Melalui pelatihan tadi, ujar Priyo, akan menghasilkan pemetaan sosial swadaya. Dimana, hasil pemetaan itu kemudian diolah menjadi suatu rencana berdasarkan potensi dan kendala masing-masing desa yang selanjutnya di programkan sebagai rencana pemberdayaan masyarakat dalam jengka pendek, menengah dan panjang. Meliputi sektor ekonomi, sosial budaya, kesehatan dan pendidikan.
Adapun misi yang diemban oleh Yayasan Gada Ulin, dibeberkan Priyo, memberdayakan sumber daya masyarakat setempat dan melaksanakan program Cummunity Development (CD) yang berbasis kebutuhan. (kry)