Rabu, 18 April 2007 23:43:32
Banjarmasin, BPost
Gelombang penolakan truk batu bara melintas di jalan umum terus terjadi. Jika sebelumnya menggeruduk gedung DPRD Kalimantan Selatan, belasan mahasiswa kembali beraksi dengan mendatangi kantor gubernuran, Rabu (18/4).
Mereka yang menamakan diri Forum Mahasiswa Peduli Kalsel itu menyatakan, angkutan truk batu bara di jalan umum menimbulkan dampak negatif yang sangat luas. Mulai dari jalan rusak, debu yang mengganggu kesehatan warga, kebisingan, sampai mengganggu kenyamanan para pengguna jalan umum.
Mereka juga menuding visi misi Gubernur Rudy Ariffin yang ingin menciptakan masyarakat Kalsel ‘Tersenyum’, hanya tebar pesona belaka. Buktinya, kata mereka, warga Kalsel sampai saat ini masih belum bisa tersenyum.
"Salah satu akibat dari tidak bisa tersenyumnya masyarakat Kalsel karena dampak negatif batu bara itu. Rakyat justru menderita dengan aktivitas batubara, apa lagi melewati jalan negara," ujar salah seorang mahasiswa.
Sayangnya, saat itu Gubernur Rudy Ariffin tidak ada di tempat. Dua orang perwakilan mahasiswa diminta berunding dengan Asisten Pemerintahan Pemprov Kalsel, Fitri Rifani di ruang kerjanya.
Dalam perundingan itu, mahasiswa menyampaikan pernyataan sikap mereka. Isinya mahasiswa meminta, stop angkutan batu bara di jalan umum, Gubernur membentuk tim untuk mengkaji dampak-dampak dari aktivitas tambang batu bara.
Mahasiswa juga meminta kepada Gubernur Rudy Ariffin untuk tidak hanya tebar pesona, dia harus mengutamakan kesejahteraan rakyat. "Aspirasi akan kita sampaikan ke Gubernur. Secara tertulis kita terima dulu, kita teruskan kemudian karena sekarang Pak Gubernur sedang tidak ada di tempat," ujar Fitri Rifani. Setelah itu, para mahasiswa membubarkan diri bersamaan.ais
Copyright � 2003 Banjarmasin Post