Friday, April 20, 2007

PT MUPS Kembali Bangkit

Kamis, 15 Maret 2007
 
Radar Banjarmasin/ KOTABARU,-

--Gaji Karyawan Dibayar Kembali

--Akhir Tahun 2007 Ditarget Hasilkan Rp4,9 miliar

Baru sebulan dipimpin oleh Direktur Utama Sugianto Syahrani yang baru dilantik Februari lalu, karyawan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Multi Usaha Pratama Sa-Ijaan (MUPS) sudah kembali menerima gaji. Sebelumnya karyawan BUMD tidak menerima gaji lebih dari setahun.

   Dari data yang ada, karyawan BUMD Kotabaru tidak menerima gaji dari bulan Mei 2005 sampai dengan Desember 2006. Hal itu disebabkan perusahaan sudah bangkrut dan modal dari pemerintah Kabupaten sebesar Rp2 miliar hampir habis.

   Setelah diputuskan pergantian jajaran direktur, dana yang dimiliki PT MUPS tidak sampai Rp1 juta, baik yang berada di dalam kas perusahaan serta pada beberapa bank. Seperti pada kas hanya tersisa uang sebanyak Rp361.000, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Rp607,000, dan BNI Rp8.295.

   Sementara sejak dipegang direktur baru, pemerintah Kabupaten tidak lagi memberikan suntikan dana kepada PT MUPS. Tapi setelah berjalan satu bulan tanpa modal yang memadai, semua karyawan PT MUPS sudah bisa menerima gaji kembali.

   “Sementara ini kami hanya mengoptimalkan pelabuhan khusus yang dimiliki perusahaan ini di kawasan Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah. Untuk jasa pelabuhan khusus ini PT MUPS mendapatkan fee Rp3.500 per tonnya. Untuk tahun ini jasa pelabuhan itu akan diusahakan untuk ditingkatkan menjadi Rp5 ribu per tonnya,” ujar Sugianto Syahrani menjelaskan kepada wartawan siang kemarin.

   Selain pemanfaatan pelabuhan khusus, PT MUPS juga akan mengelola penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK) untuk kalangan Pemkab Kotabaru dan untuk ini estimasi penghasilan setahun mencapai Rp336 juta. “Hanya saja sekarang ini perusahaan masih mendapatkan kesulitan pada dana. Karena untuk ATK ini diperlukan modal awal yang sangat besar,” lanjutnya.

   Bahkan, PT MUPS juga sudah memprogramkan beberapa kegiatan untuk menghidupkan kembali perusahaan daerah yang sudah mengalami kebangkrutan. Seperti program pengelolaan suplaier BBM dengan estimasi penghasilan Rp105 juta per tahun, transportasi angkutan laut sebesar Rp2,2 miliar, distributor semen menghasilkan sebesar Rp210 juta, serta suplaier batubara ke PT ITP dengan kalori rendah Rp787,5 juta dan non kalori  Rp875 juta.

   “Dari semua program kerja yang sudah disusun tersebut, diestimasikan penghasilan BUMD pada akhir tahun 2007 akan mencapai Rp4,933,500,000. Kita berharap pendapatan perusahaan daerah ini tidak jauh berbeda dengan estimasi yang sudah disusun tersebut,” harapnya. (ins)