Radar Banjarmasin
Selasa, 17 April 2007
BANJARMASIN ,- Komisi III DPRD Kalsel mendesak Gubernur Kalsel Rudy Ariffin segera duduk satu meja dengan Bupati yang daerahnya memiliki deposit bijih besi, sebagai bahan baku pabrik baja yang akan dibangun PT Krakatau Steel di Kalsel.
Desakan itu cukup berasalan. Sebab, PT Krakatau Steel mengaku terkendala dengan lahan bijih besi yang ternyata telah dimiliki oleh sejumlah pengusaha dengan mengantongi izin Kuasa Pertambangan (KP) dari Bupati. Bukan cuma itu saja, PT Krakatau Steel pun belum mendapat data rinci tentang kandungan bijih besi yang dimiliki Kalsel, yakni data yang benar-benar didapat dari hasil penelitian awal dan bukan data perkiraan saja.
“PT Krakatau Steel harus memiliki kepastian kandungan bijih besi di Kalsel. Data deposit bijih besi masih minim. Sebab, PT Krakatau Steel harus mendapatkan bahan baku secara kontinyu,” ujar Ketua Komisi III Gusti Perdana Kesuma, kemarin.
Sebenarnya, PT Krakatau Steel sudah mensiasasi kendala tersebut dengan menawarkan kerjasama menjadi mitra kerja. Namun, hingga kini, para pemilik KP tersebut belum juga menyerahkan formulir tentang kandungan bijih besi yang dimiliknya. Menurut Dana, sangat tidak mungkin jika penelitian tentang kandungan bijih besi itu dilakukan langsung oleh PT Krakatau Steel.
Karena itu, lanjut Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kalsel ini, peran Gubernur Rudy sangat penting untuk mempermudah proses pendirian pabrik PT Krakatau Steel di Kalsel. Caranya, melakukan koordinasi dengan Bupati, untuk mengetahui berapa banyak izin KP yang telah diterbitkan dan jumlah depositnya.
Diingatkan keponakan mantan Gubernur Kalsel Alm Gusti Hasan Aman ini, sudah sepantasnya jika Kalsel memberikan kemudahan pendirian pabrik baja itu. Diyakini Dana, penanaman modal tersebut akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat. Selain akan mempermudah pemasaran bijih besi, juga akan menyerap ribuan tenaga kerja, sehingga mengurangi penggangguran. “Saat pertemuan dengan Direksi PT Krakatau Steel beberapa waktu lalu, disebutkan akan menanamkan investasi lebih dari Rp 600 miliar. Kemudian pada pabrik PT Krakatau Steel di Cilegon saja, memiliki tenaga kerja tetap sebanyak 6.000 orang, plus tenaga kerja lepas sebanyak 4.000 orang,” jabarnya. (pur)