Sabtu, 24 Maret 2007 01:12
Limbah Fly Ash 60 Ton Sehari
TIAP perusahaan selalu berurusan dengan limbah. Pun dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam Asam. Badan usaha milik negara ini juga mulai dibuat repot, terutama oleh limbah abu terbang (fly ash) yang kian menggunung.
Dalam sehari, limbah abu terbang yang dihasilkan dari pembakaran batu bara mencapai 60 ton. Kebutuhan batu bara sendiri per harinya sebanyak 2.000 ton. Batu bara merupakan bahan baku utama yang digunakan PLTU Asam Asam dalam menghasilkan uap sebagai sumber listrik.
Ditilik dari operasional PLTU Asam Asam sejak tahun 2000 (mesin unit I Juni dan unit II Oktober), dapat dibayangkan betapa banyak limbah abu terbang yang kini menumpuk di ash pond (tempat penampungan limbah abu terbang). Tumpukan abu terbang itu, pasti bagaikan gunung.
"Ya begitulah, sudah seperti gunung. Setiap hari fly ash bertambah terus, sementara serapannya (pemanfaatan limbah) sangat kecil," kata Manajer PLTU Asam Asam Khrisna Mulawarman, pekan tadi.
Didampingi sejumlah stafnya, Khrisna menyebutkan berdasarkan hasil audit pada posisi akhir tahun 2006, jumlah abu terbang sebanyak 84 ribu ton. Fakta di lapangan saat ini pasti telah lebih besar, karena 2007 telah berjalan dua bulan.
Meski dihadapkan pada membludaknya limbah, namun manajemen PLTU Asam Asam hingga beberapa tahun mendatang masih bisa bernafas lega. Pasalnya, lahan yang dimiliki masih cukup luas untuk menampung cukup banyak abu terbang. Total luas areal 126 hektare, yang telah terpakai hanya 26 hektare.
Satu unit ash pond yang ada saat ini telah penuh, bahkan over kapasitas. Daya tampungnya hanya 35 ribu ton, tapi hingga akhir 2006 lalu saja jumlah abu terbang yang menumpuk di situ sudah dua kali lipat lebih.
Namun, tahun ini akan dibangun lagi satu unit ash pond dengan kapasitas dua kali lipat. roy
Copyright © 2003 Banjarmasin Post