Jumat, 23 Maret 2007 00:43
Banjarbaru, BPost
Masalah community development (CD) PT Galuh Cempaka (GC) yang dikeluhkan warga Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka tak juga kunjung tuntas.
Kamis (22/3) siang, puluhan warga kembali mendatangi DPRD Kota Banjarbaru menuntut perusahaan pertambangan intan ini segera mencegah merembesnya limbah cair ke sawah mereka, karena dikhawatirkan padi yang baru ditanam akan puso.
Warga Palam yang tergabung dalam Himpunan Petani palam (Himpal) ini, menginginkan ada tindakan nyata dari perusahaan yang berdomisili dan menambang di wilayah mereka.
"Kedatangan kami hanya memastikan bagaimana tanggungjawab PT GC pada warga, terutama ancaman sawah kami terendam akibat limbah cairnya," ungkap Atep Soetono, juru bicara warga.
Warga khawatir jika rembesan limbah cair ini tidak segera diatasi, bibit padi sia-sia. Apalagi, sawah mereka sudah banjir akibat penutupan saluran air untuk membuat jalur poros angkutan tambang.
Selama ini, ungkap warga, ada kesan PT GC mengesampingkan hak-hak mereka. Termasuk permasalahan limbah.
Warga meminta limbah diamond, berupa puya dan kerikil, diserahkan kepada mereka untuk dikelola.
Selain masalah limbah, mereka juga menagih janji perusahaan pemegang kontrak karya pertambangan ini menyejahterakan warga Palam dan sekitar areal pertambangan.
Menanggapi tuntutan warga tersebut, Harri Sudarsono, CEO PT GC, menjelaskan pihaknya tidak ingin ada konflik dengan warga. "Kami sangat respons dengan permasalahan ini. Marilah kita bersama-sama bergandeng tangan," ujarnya.
Saat ditanya Ketua DPRD, Arie Sophian, Hari mengakui telah mengelontor dana CD sekitar Rp80 juta dari jatah Rp0,5 miliar.niz
Copyright © 2003 Banjarmasin Post