Selasa, 13 Februari 2007 01:45
Tanjung, BPost
General Manager Operations PT Adaro Indonesia Putu Sastrawan menegaskan pihaknya akan lebih memperketat pengawasan pelaksanaan standar prosedur operasional (SOP) masing-masing job site atau kontraktornya.
Saat ini ada empat kontraktor Adaro yaitu PT Pama, PT Buma, PT RA dan PT SIS. Pengetatan itu sehubungan kasus kecelakaan tambang di lahan garapan PT Pama beberapa waktu lalu serta mencegah kejadian serupa terulang kembali.
"Tahun ini saya berencana menerapkan reward and punishment yang tegas," kata Putu usai peringatan bulan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kabupaten Tabalong yang dipusatkan di workshop Buma, areal tambang Tutupan Km70, Kecamatan Murung Pudak, Senin (12/2).
Reward, kata Putu secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap pertimbangan kontrak (perusahaan kontraktor) berikutnya, apakah akan ditambah atau dikurangi dari kontrak sekarang.
Putu mengaku mendapat mandat dari manajemen perusahaan untuk ikut menentukan nasib kontrak kerja kontraktor berdasarkan pelaksanaan K3. Sebagai kepala teknik yang dikukuhkan direktorat pertambangan, risiko kerja yang harus ditanggungnya pun lebih besar jika sampai terjadi kecelakaan.
Sejak dua tahun lalu, dengan dicanangkannya Adaro Safety Environment Production (ASEP) pihaknya bertekad mengutamakan safety dengan good environment dalam operasional, termasuk perusahaan partner. Diakui, selama ini implementasinya masih belum sempurna karena masih kurangnya komitmen perusahaan.
Peringatan bulan K3 2007 kemarin dihadiri Bupati Tabalong, H Rachman Ramsy, Ketua DPRD Tabalong, H Muchlis, Dandim 1008 Tanjung, Letkol Kav Bueng Mardedi dan Kapolres Tabalong AKBP Endro Suharsono. Sebagai peserta hadir perwakilan dari sejumlah perusahaan termasuk kontraktor PT Adaro seperti Pama, Buma, SIS dan RA.
"Dengan makin menurunnya kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja, peledakan, kebakaran maupun pencemaran lingkungan akan banyak menghemat biaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja," kata Rahman Ramsy.nda