Senin, 11 Desember 2006 01:19:56
Pelaihari, BPost
Rencana ekspansi PT Krakatau Stell ke Kalimantan Selatan terus berjalan. Perusahaan pabrik baja yang bermarkas di Cilegon, Jawa Barat, ini mulai mengambil sampel bijih besi.
Pengambilan sampel bahkan telah dimulai Agustus lalu. Terakhir dilakukan Jumat (8/12) di Kabupaten Tanah Laut (Tala). Kabarnya, hal yang sama juga dilakukan di Kabupaten Tapin.
Di Tala, PT KS berhubungan dengan Perusahaan Daerah Baratala Tuntung Pandang. Baratala adalah satu-satunya pemegang izin kuasa pertambangan bijih besi di Bumi Tuntung Pandang.
Plt Dirut Perusahaan Daerah Baratala Tuntung Pandang Agung Prasetia BE mengatakan, manajemen PT KS beberapa kali mengutus petugas teknis ke Tala guna mengambil sampel bijih besi.
Sampel diambil dari lokasi tambang berbeda dan kadar besi (Fe) yang beragam. Jika sebelumnya yang diambil bijih besi berkadar fe tinggi, belakangan PT KS menghendaki sampel yang berkalori rendah.
Secara detil, Agung belum bisa menjelaskan berapa dan dari lokasi tambang mana sampel bijih besi kalori rendah diambil. "Saya belum dapat laporan dari staf. Tapi, sesuai rencana, sampel diambil dari lokasi tambang di Desa Melati Kecamatan Batu Ampar dan Desa Sumber Mulya Kecamatan Pelaihari," katanya.
Jika bijih besi kalori rendah tersebut bisa dimanfaatkan, Agung menilai hal itu menjadi nilai plus yang menggembirakan.
"Kalau yang berkalori tinggi, itu sudah pasti. Tapi, kalau bisa memanfaatkan yang berkalori rendah, ini baru namanya inovasi dan prestasi."
Di Tala, sebut Agung, bijih besi umumnya berkalori tinggi. Namun ada di beberapa titik di sejumlah lokasi tambang yang menyimpan bijih besi kalori rendah.
Tingginya kadar besi pada tambang di Tala selama ini menjadi daya tarik bagi pelaku tambang, termasuk produsen baja seperti PT KS. Namun hingga kini manajemen PT KS belum memutuskan kapan dan di mana lokasi pabrik dibangun.
Agung mengakui dalam beberapa pertemuan, PT KS belum pernah mengatakan hal yang spesifik terkait rencana realisasi pembangunan pabrik baja. "Sejauh ini mereka hanya mengatakan daerah ini potensial, karena memiliki bijih besi berkalori tinggi."
Sekadar diketahui, petinggi PT KS telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan beberapa Bupati (termasuk Bupati Tala) beberapa bulan silam di Banjarmasin. Nota kesepakatan itu antara lain berisi rencana pembangunan pabrik baja PT KS di Kalsel. roy
Copyright © 2003 Banjarmasin Post