Monday, December 25, 2006

Daerah Tambang Rawan Longsor

Kamis, 21 Desember 2006 02:31:51
* Curah hujan capai 400 mm

Banjarbaru, BPost
Curah hujan di Kalsel akan mencapai puncaknya Januari 2007. Saat itu curahnya mencapai 400 milimeter dan kebanyakan turun di kabupaten yang memiliki areal pertambangan, sehingga menjadikan daerah tersebut rawan bencana tanah longsor.

Stasiun Klimatologi Kelas I Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Banjarbaru memperkirakan daerah rawan bencana itu adalah Kabupaten Banjar, kawasan pesisir (Kotabaru, Batulicin dan sebagian Tanah Laut, Red), enam kabupaten di daerah Utara Kalsel atau Banua Enam yaitu Tapin, HSU, HST, HSS, Balangan, dan Tabalong.

Di Banjar dan pesisir curah hujan mencapai 301 sampai 400 milimeter sekali turun hujan. Disusul daerah lainnya (Banua Enam, Red) dengan curah hujan 201 milimeter sampai 300 milimeter.

Forecaster Staklim I BMG Kalsel Irman Sonjaya menjelaskan, musim penghujan akan mencapai puncaknya pertengahan Januari. Kawasan rawan bencana akan mengalami hujan terus menerus selama empat hari berturut-turut, dengan durasi bermacam-macam.

"Kalsel memang tidak rawan gempa, tapi cekungan yang tercipta karena pertambangan, jauh lebih rawan akibat longsorannya. Kalau curah hujannya tinggi, kemungkinan longsor itu ada," timpal petugas lain di Staklim BMG Kalsel Agus Kuswanto.

Sementara itu, beberapa warga Dusun Pulin Desa Artain dan satu dusun Desa Bunglai, Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, mulai pindah ke desa induk, karena tempat tinggal mereka mulai terkikis akibat longsor.

Menurut Pembakal Desa Bunglai H Yamani, beberapa warga sudah mulai mendirikan permukiman dekat desa mereka. "Warga sudah cukup trauma dengan banjir bandang yang menerpa wilayah mereka beberapa bulan lalu," ujarnya.

Sebagai kabupaten yang rawan akan terjadinya bencana, Banjar telah menyiagakan 230 personel yang siap turun saat bencana terjadi. Mereka berasal dari seluruh unsur Muspika, Satpol PP, Kodim 1006 Martapura, Polres Banjar, Kesbanglinmas, Dishub dan Dinas Kesos PM. Mereka ini sudah mengikuti pelatihan Taruna Siaga Bencana (Targana) yang dilakukan Dinkesos PM di Tambela, Kecamatan Aranio.

"Begitu ada bencana, unsur Muspika diharapakan mampu mengkoordinir masyarakat dan mengkoordinasikan dengan unsur lainnya sehingga bencana dapat diatasi bersama," jelas Kadinkesos PM Banjar, Drs H Rendra Fauzi.

Kepala Kantor Kesbanglinmas Banjar Djamhuri mengatakan, wilayah di Kabupaten Banjar yang rawan longsor adalah Kecamatan Pengaron, Sungai Pinang, Aranio dan Paramasan.

Sedangkan di Kabupaten Tabalong, kawasan yang paling rawan banjir adalah Ujung Murung Tanjung dan Pemasiran di Murung Pudak, Kecamatan Upao, Haruai, Tanjung, Jaro, Tanta, Muara Rus, Ugaan, Kalua dan Banua Lawas.

"Warga di daerah itu perlu waspada," kata Marzuki Hakim, kepala Badan Kesbanglinmas Kabupaten Tabalong.

Di Hulu Sungai Tengah (HST), pemkab setempat sudah menetapkan daerah rawan banjir dan longsor, yakni Batu Benawa, Barabai, Labuan Amas Utara, Labuan Amas Selatan, Pandawan, dan Batang Alai Selatan.

Kepala kantor Kesbang Linmas dan Satpol PP HST, M Hilman mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk mengantisipasi datangnya banjir.

"Kita telah bentuk tim penanggulangan bencana di tiap kecamatan," ujarnya.

Pemkab Kotabaru juga menetapkan Desa Malangkayan, Desa Limbur dan Dusun Gadang, Kecamatan Hampang, sebagai kawasan yang paling rawan banjir dan longsor. niz/adi/yud/dhs

Copyright © 2003 Banjarmasin Post