Selasa, 31 Oktober 2006 03:32:03
Martapura, BPost
Merasa matapencaharian mereka terancam, puluhan penambang manual dari Desa Mengkauk, Kecamatan Pengaron dan Desa Batang Banyu Kecamatan Sambung Makmur menyerbu Kantor Bupati Banjar, Senin (30/10) siang.
Sejumlah perwakilan penambang manual ditemani anggota dewan, Syarkawi, sebelumnya berniat menemui Bupati Banjar HG Khairul Saleh. Namun, karena Khairul tidak berada di tempat, perwakilan diterima Sekda Banjar Ir H Yusni Anani dan Asisten II Ir Nasrun Syah. Pertemuan dilakukan secara tertutup.
"Kami datang ke sini pada intinya minta keadilan Bupati Banjar, agar aktivitas kami jangan dilarang, karena itulah sumber pendapatan kami. Setiap orang paling banter menghasilkan Rp20. 000/hari dari menjual batu bara karungan itu. Jadi, hanya sekadar untuk makan," tutur Atur, seorang penambang manual asal Desa Batang Banyu.
Menurutnya, jika ternyata aktivitas mereka tetap dilarang, maka mereka berharap Bupati Banjar bersama perusahaan PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), pemilik KP di kawasan tersebut bisa menyalurkan fee tambang ke desa mereka.
Ditambahkan Basit, selama ini tidak ada sumbangsih dari TAJ terhadap pembangunan di desa mereka. "Cuma setelah kami pertanyaan ke TAJ, pihak TAJ berkilah bahwa fee tambang sudah mereka serahkan ke Pemkab Banjar. Dari keterangan, ada sekitar Rp2 miliar fee setiap bulan yang mengalir ke Pemkab Banjar. Jadi, kami diarahkan untuk menemui Bupati Banjar," akunya.
Seandainya, aktivitas mereka tetap dilarang dan fee tidak bisa diperoleh, maka penambang manual Mengkauk dan Batang Banyu bertekad melaksanakan langkah drastis, yakni menutup areal tambang. "Kalau kedua opsi juga tidak ada yang diterima, maka kami akan menutup tambang, karena kami merasa tidak ada manfaatnya juga keberadaan tambang di desa kami. Kami hanya mendapat debu dan lingkungan alam kami sudah tercemar," katanya.
Anggota DPRD Banjar dari dapil Pengaron dan Sambung Makmur, Syarkawi berjanji memasilitasi pertemuan antara penambang manual dengan Pemkab Banjar. "Kita hanya berharap, permasalahan antara penambang manual dengan Pemkab Banjar dan perusahaan TAJ bisa diselesaikan secara baik-baik," katanya.
Sekda Yusni mengatakan, dalam pertemuan itu, perwakilan penambang manual menyampaikan harapan agar ada perhatian perusahaan TAJ terhadap penambang manual. adi
Copyright © 2003 Banjarmasin Post