Rabu, 27 September 2006 00:19:27
Pelaihari, BPost
Di luar dugaan, bisnis tambang bijih besi di Tanah Laut berkembang pesat. Bahkan, sumbangan pihak ketiga (SPK) pada kuartal II (Agustus) 2006 realisasinya melonjak signifikan.
Data diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), realisasi SPK produksi bijih besi mencapai 277,11 persen. Nominalnya, Rp554.212.180 dari target yang dipatok senilai Rp200 juta.
Kendati persentase realisasi bukan yang terbesar, namun fakta tersebut cukup melegakan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut. Soalnya aktivitas penambangan bijih besi di Tala baru tiga tahun ini.
Sementara, pungutan SPK dari produksi batu bara realisasinya baru 97,44 persen atau Rp5.359.252.220 dari target yang ditetapkan sebesar Rp5,5 miliar.
Kendati masuk dalam daftar realisasi cemerlang, namun dinilai masih berada dalam kategori wajar mengingat tambang batu bara di Tala telah berlangsung lama dengan produksi yang besar pula setiap tahunnya.
Realisasi pada pos SPK cukup baik dibanding jenis penerimaan lainnya. SPK dari industri (lain-lain), misalnya, telah tercapai Rp40,4 juta dari target Rp50 juta atau 80 persen. Pungutan atas penjualan bibit ternak/unggas Rp30,6 juta dari target Rp45 juta atau67 persen, dan pungutan dari kontraktor Rp505 ribu dari target Rp1 juta atau 50 persen.
Realisasi gemilang lainnya, diantaranya yakni retribusi penerbitan sertifikat kesempurnaan kapal baru 225 persen atau Rp563 ribu dari target Rp500 ribu, pajak penerangan jalan 247 persen atau Rp123,6 juta dari target Rp50 juta. Pajak warung makan 234 persen atau Rp10,6 juta dari target Rp4,5 juta.
Sementara, realisasi pendapatan yang masih jeblok diantaranya hasil penjualan ternak daerah nol persen dari target Rp400 juta, hasil pengelolaan bus Pemkab nol persen dari target Rp5 juta. Izin penyelidikan/eksplorasi dan izin eksploitasi/pengangkutan/penjualan, masing-masing nol persen dari target Rp200 juta dan Rp225 juta.
Total realisasi penerimaan (PAD dan dana perimbangan) 66,02 persen atau Rp204.557. 339.023 dari target yang ditetapkan sebesar Rp309.834. 895.000.
Kadispenda Drs H Ahmad optimis target penerimaan tersebut bisa dicapai hingga tutup buku di akhir tahun. Khusus terhadap realisasi PAD, dipastikan akan meningkat lagi secara signifikan.
Pihaknya saat ini terus meningkatkan koordinasi dengan satuan kerja yang realisasi PADnya masih di bawah standar. Termasuk memaksimalkan koordinasi dengan pemerintah pusat agar dana perimbangan bisa terealisasi sesuai rencana. roy
Copyright © 2003 Banjarmasin Posta