Rabu, 13 September 2006 00:31:36
Pelaihari, BPost
Tambang bijih besi di Desa Sumber Mulya, Kecamatan Pelaihari kembali bermasalah. Warga menabur kayu dan bebatuan di badan jalan yang selama ini dilalui angkutan tambang bijih besi.
Langkah tersebut merupakan wujud protes warga setempat terhadap aktivitas tambang yang dinilai hanya merugikan. Tidak ada kontribusi bagi desa, badan jalan rusak, dan sejumlah rumah warga yang berada di sisi jalan terus menerus tersaputi debu.
Melalui inisiatif pihak desa, Senin (11/9) siang, warga Sumber Mulya dan perwakilan penambang bijih besi melakukan pembicaraan di balai desa.
Sementara pihak pemerintah--Dinas Pertambangan, Kecamatan Pelaihari, serta PD Baratala--yang diharapkan hadir, tidak datang. Hanya aparat keamanan yang hadir.
Warga Sumber Mulya menyatakan kekecewaannya atas ketidakhadiran pihak pemerintah daerah. Pasalnya, kehadiran mereka sangat diharapkan sebagai penengah guna menuntaskan dan merumuskan penyelesaian masalah terbaik bagi kedua pihak.
Kepala Dusun I Desa Sumber Mulya Sukari mengatakan penaburan kayu dan bebatuan di badan jalan dilakukan sejak satu bulan silam. Tujuannya untuk mengurangi laju truk angkutan bijih besi sehingga sebaran debu yang ditimbulkan tidak terlalu parah.
Tercatat satu kilometer badan jalan setempat yang aktif dilalui angkutan bijih besi. Kendati bukan jalan utama desa, namun keberadaan jalan itu cukup vital karena akses menuju ke ladang serta ada beberapa rumah warga di sisi jalan tersebut.
Pantauan BPost, debu yang ditimbulkan angkutan bijih besi cukup parah. Debu mengepul dan membumbung tinggi hingga truk yang melintas nyaris tidak terlihat. Tanaman dan rumah warga yang berada di sisi jalan tersebut pun berwarna kecoklatan.
"Ada lima penambang besar yang beroperasi di desa kami. Dulu mereka berjanji akan menyiram jalan, tapi buktinya nihil. Hanya dua kali jalan ini disiram, padahal seharusnya setiap hari. Inilah mengapa kami terpaksa menaburi jalan dengan kayu dan batu," tutur Sukari.
Selain penyiraman jalan, dalam pertemuan di Balai Desa, warga Sumber Mulya meminta penambang memberikan kontribusi bagi desa. Termasuk penanganan limbah, karena saat ini telah ada sawah (empat petak) yang terbenam lumpur.
Bagaimana jika tuntutan itu tidak dipenuhi? "Kami akan turun ke lapangan," tegas Sukari.
H Abdul Wahid, salah satu penambang, menyatakan kesiapannya memenuhi keinginan warga.roy
Copyright © 2003 Banjarmasin Post