Rabu, 16 Agustus 2006 01:39:19
Pelaihari, BPost - Objek wisata gua marmer di Desa Bajuin kini aman. Penambang bijih besi yang beroperasi di kawasan tersebut telah menghentikan aktivitasnya, pekan lalu.
"Yang ada sekarang tinggal tambang manual yang dilakukan masyarakat. Tapi, aktivitas mereka cukup jauh dari Gua Marmer," kata Plt Dirut Perusahaan Daerah Baratala Tuntung Pandang Agung Prasetia H, Senin (14/8).
Tidak diketahui secara jelas ihwal di balik berhentinya operasional lapangan perusahaan penambang bijih besi di dekat Gua Marmer tersebut. Apakah karena masalah internal atau lantaran santernya sorotan publik menyusul rusaknya jalan menuju Gua Marmer akibat ditambang.
Apakah berhentinya penambangan itu bersifat permanen atau smeentara, juga belum diketahui. Agung tidak memberikan penjelasan secara rinci. Ia hanya mengatakan penambangan berhenti sejak sepekan lalu menyusul langkah PT Ky (pemegang SPK dari Baratala) yang tidak memperpanjang kontrak kerja dengan PT Wiras.
Agung kembali menegaskan perusahaan yang dipimpinnya sangat komitmen mendukung program pemerintah, termasuk pengembangan kepariwisataan. Pihaknya terus melakukan upaya nyata untuk turut mengamankan objek wisata Gua Marmer.
Di antaranya melalui pemantauan aktivitas penambangan (perusahaan atau tambang manual) di dekat Gua Marmer secara periodik. Langkah ini guna menjamin penambangan tidak merambah ke Gua Marmer.
"Kami juga akan meningkatkan pembinaan terhadap penambang manual, agar mereka melakukan penambangan secara benar. Terutama agar tidak sesekali menjamah objek wisata. Mungkin nanti plang larangan menambang di Gua Marmer akan kami perbesar lagi agar lebih mudah dilihat," sebut Agung.
Seperti telah diwartakan, jalan utama menuju Gua Marmer tidak bisa dilalui lagi karena rusak digali. Untuk menjangkau objek wisata yang selama ini nyaris tidak terkelola ini harus menempuh jalan melingkar yang cukup jauh.
Objek wisata khas itu akan mulai dibenahi oleh Dinas Pariwisata Tala. Rencananya, dalam waktu dekat, Bupati Tala Drs H Adriansyah akan diajak meninjau Gua Marmer sekaligus ke air terjun Bajuin.
Informasi diperoleh, kunjungan lapangan Bupati tersebut penting dalam upaya memperjuangkan anggaran pengelolaan objek kedua objek wisata itu. Setidaknya, setelah melihat langsung kondisi (memprihatinkan) kedua objek wisata itu, Bupati mengetahui berapa besar dana yang harus disediakan.
Dibutuhkan dana yang cukup besar untuk memoles dan menghidupkan kembali kedua objek wisata itu, setelah sekian tahun nyaris tidak tersentuh. Kondisinya benar-benar tidak terawat diselimuti semak perdu di sekitarnya. roy