Thursday, August 17, 2006

Limbah Bara Penyebab Puso

Senin, 14 Agustus 2006 01:50:54

Martapura , BPost - Sejumlah petani di kawasan Martapura Timur mengatakan, musibah banjir beberapa waktu lalu lain dari biasanya. Banjir tersebut justru membuat batang padi yang terendam cepat rusak dan mati.

Mereka menduga ada aliran limbah batu bara dari arah hulu Sungai Riam Kiwa yang mengakibatkan padi mereka lebih cepat puso. Para petani juga mengeluhkan batang sampai bernas padi mengalami kebusukan, meski hanya terendam kurang dari seminggu.

"Mereka mengatakan, pada banjir sebelumnya, padi masih bertahan hidup meski terendam batangnya seminggu lebih. Makanya mereka sampai mengeluarkan dugaan, ada limbah batu bara yang terkandung dalam air," tukas anggota Dewan Banjar, H Jamhari, Jumat (11/8).

Kader PKS Banjar ini mengatakan, asumsi dari sejumlah petani tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata, karena sangat rasional. Selain limpahan limbah dari Sungai Riam Kanan, banjir kemarin juga disebabkan meluapnya Sungai Riam Kiwa.

"Nah, sementara di kawasan hulu Riam Kiwa banyak lokasi tambang batu bara. Material limbah dalam jumlah tertentu, bisa saja terseret air hujan dan mencemari sungai," imbuhnya.

Diakuinya, sejumlah petani sudah meminta agar instansi terkait mengadakan penelitian adanya dugaan limbah batu bara yang bisa mempercepat pusonya padi milik petani di kawasan Martapura Timur dan sejumlah kawasan lainnya.

Kepala Dinas Pertanian Banjar, Ir Eddy Hasbie mengatakan, cukup sulit memperkirakan bahwa cepatnya puso padi akibat limbah batu bara yang terkandung dalam air banjir. Keluhan petani itu, akan dikoordinasikan dengan Bapedalda yang lebih berwenang mengadakan penelitian terhadap dugaan pencemaran lingkungan.

"Kalau lingkungan pertambangan memang ada di kawasan Sungai Pinang dan Pengaron atau hulu Sungai Riam Kiwa, tetapi apakah dampak limbah sampai mencapai Martapura Timur, ini yang masih perlu pembuktian ilmiah," paparnya.

Dalam musibah banjir lalu, ada empat kecamatan yang pertaniannya terparah terkena dampak banjir, yakni Astambul 2.220 hektare, Martapura Timur 800 hektare, Martapura Barat 4.046 hektare dan Martapura Kota 1.016 hektare.

Dari jumlah itu, 3.000-an hektare diantaranya masih bisa ditanami. Baru-baru ini, pusat telah memberikan bantuan 35 ton bibit padi yang dibagi untuk Astambul 13 ton, Martapura Timur 5,35 ton, Martapura Barat 14,75 ton dan Martapura Kota 1,9 ton. adi