Jumat, 21 Juli 2006 01:36:50
Pelaihari, BPost - Objek wisata Goa Marmer di Desa Sungai Bakar, Kecamatan Pelaihari dalam bahaya. Aktivitas penambangan bijih besi telah menjamah kawasan wisata tersebut sejak beberapa pekan lalu.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Tala Ir H Syamsul Fajeri MM MSi mengeryitkan keningnya. Pejabat eselon II di Bumi Tuntung Pandang ini lalu berkata, "Kami bahkan sempat dilarang masuk oleh penjaga tambang di sana (goa marmer)."
"Mereka sempat menahan kami, karena katanya kami masuk tanpa izin. Tapi, setelah kami jelaskan kedatangan kami untuk meninjau objek wisata Goa Marmer, baru mereka mengerti," tandas Syamsul. Kamis, (20/7).
Itu pun pihaknya harus menempuh jalan memutar untuk mencapai Goa Marmer. Ini karena, jalan utama berupa badan jalan tanah menuju objek wisata tersebut rusak akibat ditambang. Sebuah portal juga membentang di situ.
Objek wisata Goa Marmer terletak di pegunungan yang berdekatan dengan objek wisata air terjun Bajuin. Jaraknya sekira 13 kilometer dari Kota Pelaihari. Objek wisata ini nyaris tidak terkelola lagi sejak beberapa tahun silam sehingga kondisinya semrawut diselimuti semak perdu di sekitarnya.
Pekan lalu, Syamsul Fajeri bersama Kadishut Ir Aan Purnama MP beserta beberapa orang staf meninjau Goa Marmer. Menyusul adanya informasi yang menyebutkan Goa Marmer rusak karena aktivitas penambangan bijih besi.
"Alhamdulillah Goa Marmer masih utuh. Penambangan bijih besi belum sampai menjamah bibir gua. Perusahaan Daerah sudah memajang plang besar di situ yang berisi larangan bagi penambang menjamah Goa Marmer," jelas Syamsul.
Perusahaan daerah milik Pemkab Tala--dulu PD AUMB, sekarang sektor tambang diambil alih PD Baratala--adalah pemegang izin kuasa pertambangan bijih besi di wilayah Kecamatan Pelaihari. Mereka selanjutnya menerbitkan surat perintah kerja (SPK) kepada perusahaan tambang untuk melakukan eksploitasi bijih besi, termasuk penambangan di Desa Sungai Bakar.
Syamsul mengatakan, Goa Marmer adalah objek wisata khas di Tala yang harus dilindungi. Karena itu, dia telah melapor kepada Bupati Drs H Adriansyah terkait adanya aktivitas penambangan bijih besi yang mulai menjamah kawasan objek wisata itu.
"Kami berharap jalan masuk ke Objek Wisata goa marmer dibuka kembali, tidak ditambang. roy