Wednesday, March 04, 2009

Batu Bara Lintasi Dalam Kota

Kamis, 15 Januari 2009 | 03:05 WITA

BANJARBARU - Arus lalu lintas ribuan armada truk batu bara macet total sepanjang sekitar 10 kilometer di Jalan Trikora, Banjarbaru, Senin (13/1) mulai sekitar pukul 20.00 hingga 00.00 Wita.

Akhirnya, truk batu bara pun diperbolehkan lewat Jalan A Yani dalam kota Banjarbaru. Direncanakan, berlaku mulai Rabu (14/1) - Minggu (18/1), bersamaan perbaikan pada Jalan Trikora. Lalu, Senin (19/1), truk dijadwalkan lewat Trikora lagi.

Terpantau, kemacetan itu akibat kerusakan Jalan Trikora yang sangat parah di sejumlah ruas, mulai Palam, Guntung Manggis, sampai Pembatuan Dalam. Parahnya kerusakan jalan akibat hujan.

Ditambah lagi, dua truk terjebak dalam kubangan, di kawasan Guntung Manggis dan Landasan Ulin Timur. Satu di antaranya patah as roda sehingga terguling, lalu menumpahkan muatannya.

Buntut dari jalan yang rusak serta dua truk yang terjebak di kubangan, membuat celah untuk jalan armada truk lainnya menjadi tertutup. Kemacetan total tak terhindarkan lagi.

Para sopir akhirnya berdemo, meminta pada polisi yang berpatroli supaya bisa melintasi Jalan A Yani atau dalam Kota Banjarbaru.

Satlantas Polresta Banjarbaru dan Dishub, melibatkan pula unsur muspida Banjarbaru dan Provinsi Kalsel, memutuskan semua truk lewat A Yani atau dalam Kota Banjarbaru.

Kadishub Banjarbaru, A Jayadie, melalui Kabid Manajemen Lalu Lintas, Yurlani, mengatakan, pembukaan yang disepakati semula hanya lewat Jalan Guntung Manggis dan Bundaran Simpang Empat.

“Tapi karena kemacetan sudah sangat parah, sopir mencari jalan alternatif lain yang akhirnya terpaksa ditoleransi, yaitu melintasi Jalan Palam dan Jalan Guntung Manggis, lalu keluar di A Yani, untuk selanjutnya ke arah Banjarmasin,” ucap Yurlani.

Petugas Satlantas dan Dishub pun ditempatkan untuk mengatur arus lalu lintas di Bundaran Simpang Empat, pertigaan Jalan Palam-A Yani Km31, pertigaan Jalan Guntung Manggis-A Yani Km30 dan pertigaan samping Pembatuan-A Yani Km26.

Sementara, patroli Samapta, Polsek Banjarbaru dan Polsek Landasan Ulin, mondar-mandir di A Yani mulai Bundaran Simpang Empat sampai Bundaran Lianganggang untuk mengawasi arus truk batu bara.

Pada Rabu (14/1) dini hari sekitar pukul 00.10 Wita, arus lalu lintas kembali normal. Di sekitar Bundaran Simpang Empat tak terlihat lagi kemacetan.

Perbaikan
Pengelola Jalan Trikora, PT Sama Sentral Swasembada, melalui koordinatornya, H Yus, mengatakan, ada empat ruas di Jalan Trikora yang kondisinya parah. Masing-masing di belakang Asrama Haji, Gedung Serba Guna, Jalan Kenanga (Pembatuan) dan dekat simpang Jalan Guntung Manggis.

Selama perbaikan ruas jalan yang rusak, pihaknya mengirim surat ke pemerintah provinsi, Pemko Banjarbaru, Pemkab Banjar dan aparat lalu lintas. Isi surat, permohonan penutupan Trikora.

Terpisah, Kapolresta Banjarbaru, AKBP Zuhdi B Arrasuli SH, mengatakan, alternatif solusi adalah mengalihkan melewati Bundaran Simpang Empat Banjarbaru.

Kabag Ops, AKP Lilik, menambahkan, telah disepakati penutupan Jalan Trikora selama empat hari. “Selama empat hari ini, Jalan Trikora ditutup dulu, arus lalu lintas truk angkutan batu bara dialihkan melewati Jalan A Yani melalui Bundaran Simpang Empat,” ucapnya.

Portal Bermunculan
Pengalihan jalur truk batu bara dari Jalan Trikora ke Jalan A Yani, ternyata memunculkan sejumlah tempat pungutan atau portal di jalur alternatif.

Rahmat (45), sopir truk batu bara warga Desa Sungkai, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, mengaku mengeluarkan Rp 50 ribu untuk bisa melewati jalur alternatif di Jalan Palam.

“Mulai Trikora berbelok ke Jalan Guntung Manggis dimintai Rp 15 ribu. Mau menuju Jalan A Yani dimintai Rp 35 ribu,” ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

Senasib, Bani (30), sopir truk batu bara lainnya, mengaku merogoh uang sampai Rp 60 ribu untuk bisa lolos sampai ke Jalan A Yani.

“Lewat Trikora saja sudah ada banyak pungutan. Lewat Jalan Palam ataupun Guntung Manggis dimintai sampai Rp 50 ribu,” sebutnya.

Padahal, sambung Bani, bulan-bulan ini premi angkutan sangat jauh merosot. Mulai hampir Rp 1 juta, sekarang cuma sampai Rp 300 ribu. (sar)
Buzz up!
ARTIKEL LAINNYA

    *
      Jumat, 23 Januari 2009 | 22:28 WITA
      Pembebasan Lahan di Jalan Veteran Terus Dilakukan
      Jumat, 23 Januari 2009 | 22:30 WITA
      Ngotot Tetap Bangun Kamboja
      Jumat, 23 Januari 2009 | 22:39 WITA
      Pemuda Kasmaran Dibantai
      Jumat, 23 Januari 2009 | 22:02 WITA
      Bayi Garing Diajak Mengemis
      Jumat, 23 Januari 2009 | 21:57 WITA
      Terus Perangi Ilegal Loging

posting komentar anda:
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Name (required)
Email (required)
Alamat
Isi Komentar
Security Code (required)