Tambang Batu Bara Ancam Bendungan
Kamis, 12-06-2008 | 00:30:38
Baca Juga
Halaman 2
Halaman 1 dari 2
BARABAI, BPOST - Rencana eksploitasi tambang batu bara di Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) oleh PT Mantimin Coal Mining, menimbulkan keresahan warga dan Dinas Pertanian setempat. Pasalnya, hal itu bisa mengancam proyek bendungan Batang Alai yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Kosim, pemerhati lingkungan yang juga warga Batang Alai Timur yang selama ini terus memantau proses perijinan PT Mantimin Coal Mining, mengaku khawatir dengan eksploitasi batu bara di Batang Alai Timur.
Izin tambang PT Mantimin berasal dari pusat berupa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B). Secara tersirat, perizinan ini diperoleh tanpa mendengarkan suara rakyat Batang Alai Timur yang akan merasakan langsung dampak pertambangan ini.
"Kita bukannya menolak, namun kita memohon pemerintah mempertimbangkan lagi pemberian izin eksploitasi batu bara di HST. Sangat bijaksana apabila pemerintah berpikir ke depan membuat meratus tetap hijau," ujarnya.
Apalagi, air Sungai Alai dari pegunungan meratus diperlukan untuk kesinambungan bendungan Batang Alai yang saat ini sedang dibangun. "Ratusan miliar telah dikeluarkan untuk membangun bendungan ini. Apabila alam di atasnya rusak, pembangunannya akan sia-sia," tandas Kosim.
Ketua DPRD HST, H Abdul Latief mengatakan, izin dua perusahaan tambang itu sangat menyakiti hati rakyat HST yang mayoritas sebagai petani.
"Sebagaimana kita ketahui, bendungan itu sangat membantu ribuan warga HST yang bergantung pada sektor pertanian. Kalau terjadi aktivitas pertambangan, irigasi akan terancam," tandasnya. (yud)