Wednesday, July 16, 2008

Pasar Berburu Saham Adaro


Selasa, 17-06-2008 | 00:40:38

PELAKU pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunggu realiasasi penawaran umum perdana (IPO) PT Adaro Energy Tbk. Dengan target perolehan dana segar Rp12,3 triliun, IPO Adaro dinalai akan membuat pasar saham di BEI lebih likuid.

“Masuknya saham Adaro diharapkan akan menambah likuid perdagangan saham di bursa,” kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah, kemarin.

Pendapat senada disampaikan beberapa pelaku pasar saham. Di antaranya  Direktur PT Asia Kapitalindo Sekuritas, Harry Kurniawan dan Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, Pardomuan Sihombing.

Adaro Energy Tbk akan melepas 34,83 persen atau 11,14 miliar lembar sahamnya ke bursa dengan harga perdana Rp 1.100 per lembar. Dengan harga sebesar itu, nilai kapitalisasi saham Adaro Energy seluruhnya mencapai sekitar Rp 35,2 triliun. Saat ini proses IPO Adaro sedang menunggu pernyataan efektif dari Bapepam.

Saham Adaro, menurut Pardomuan Sihombing, memiliki prospek sangat bagus karena industri tambang batu bara sedang booming di pasar komoditas. Perusahaan itu mengoperasikan usaha tambang terintegrasi di Kalimantan Selatan dengan produksi 36 juta ton (2007) dan jumlah cadangan 928 juta ton batu bara.

“Masuknya Adaro ke bursa akan menjadikan saham ini masuk dalam jajaran 10 terbesar nilai kapitalisasinya, di bawah Bumi Resources Rp 160 triliun dan Telkom Rp 150 triliun. Pelaku pasar jadi lebih banyak pilihan,” kata Pardomuan.

Antusiasme pasar terhadap saham Adaro dapat terlihat dari hasil book building 26 Mei-5 Juni lalu yang mengalami kelebihan permintaan sebanyak 6,57 kali dengan jumlah total Rp 76,8 triliun. Sebanyak 81,3 persen permintaan tersebut berasal dari investor asing dan 18,7 persen lainnya dari investor lokal, yang sebagian besar didominasi investor institusi. (ant/kcm)