Kamis, 20-03-2008 | 00:30:15 | |
• Target Pegadaian Anjlok 20 Persen BANJARMASIN, BPOST - Terpuruknya dunia usaha di daerah ini, khususnya pertambangan batu bara berskala kecil dan industri perkayuan telah banyak membawa dampak ke sektor lain. Salah satunya Perum Pegadaian, akibat penertiban kuasa pertambangan (KP) yang dilakukan pemerintah sejumlah pengusaha tambang batu bara beromset kecil tidak bisa beroperasi. Padahal mereka menjadi nasabah utama Pegadaian di Banjarmasin. "Walaupun jumlah mereka sedikit, sekitar 10 persen dari seluruh nasabah Pegadaian, namun pinjamannya paling banyak," kata Manager Cabang Pegadaian Banjarmasin, Ngatawi SE saat penyerahan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di SDN Tanjung Pagar 3 Jalan Gerilya Banjarmasin, Selasa (18/3). Pengusaha batu bara ini, paparnya, sering menggadaikan mobil atau kendaraannya untuk meminjam dana hingga Rp 200 juta. Begitu juga pengusaha yang menggeluti industri perkayuan. "Karena industri ini terpuruk, membuat omset pegadaian menurun," ungkapnya. Menurut Ngatawi, 2006 lalu pendapatan Pegadaian Cabang Mitra Banjarmasin sebesar Rp 54 miliar, namun karena permasalahan di atas tahun lalu pendapatan menurun hanya Rp 45 miliar saja. "Namun untuk tahun ini target ditingkatkan menjadi Rp 60 miliar untuk kredit cepat dan aman (KCA), kredit Kreasi Rp 2 miliar dan Krista Rp 500 juta. Dan kami optimis ini tercapai," uangkapnya. Sementara itu, Parum Pegadaian Kalimantan menyerahkan dana PKBL sebesar Rp 60 juta dalam bentuk renovasi kelas di SDN Tanjung Pagar 3 Banjarmasin. "SD ini kondisinya sangat memprihatikan banyak kelas yang hancur, sehingga satu ruangan dipakai untuk murid dua kelas. Dengan kondisi ini sekolahan ini layak mendapat bantuan," lanjutnya. Seluruh Kalimantan, tambahnya, tersedia dana sebanyak Rp 120 juta untuk PKBL, dan 60 juta untuk renovasi SDN Tanjung Pagar 3 yang memiliki 84 pelajar. (tri) |
Kumpulan kliping WALHI Kalsel yang bersumber dari berbagai media massa di Kalimantan Selatan dengan issue pertambangan.