Jumat, 04 Mei 2007 02:25:15
BANJARMASIN, BPOST - Tak terlintas sedikitpun di benak Zainal (34), jika truknya bakal dijungkirbalikan warga. Keputusannya melintas Jalan Jafri Zam-Zam, Kamis (3/5) dini hari itu semata untuk potong kompas.
Dia menjalankan truknya DA 9632 AJ melewati Jalan Lumba-Lumba ke Sutoyo S lalu tembus Jalan Jafri Zam-Zam dengan kecepatan 60 kilometer perjam. Tujuannya untuk mengirim batu bara yang ia angkut ke salah satu stockpile yang ada di Jalan PHM Noor.
Dia sempat melewati 16 RT dengan aman, tapi begitu sampai RT 33 dan RT 48, di ujung Jalan Jafri Zam-zam, tiba-tiba dihadang ratusan warga terdiri dari anak kecil, ibu-ibu hingga orang tua. Suasana berubah mencekam.
Warga Mataraman Kabupaten Banjar ini dipaksa turun dari truknya. Seorang warga mengambilalih truk dan menurunkan muatannya untuk menambal jalan lubang di depan Masjid Al-Ashri. Saat diamankan polisi, dia sempat melihat satu truk sudah digulingkan warga. Ternyata, truk DA 9739 EA itu dikemudikan Razianoor (33).
"Mas tolong saya, kita behurupan (bertukar) baju. Saya takut, saya ingin nyebur sungai saja," ujar Zainal dengan wajah memelas.
Petugas sempat menenangkan Zainal. Tapi melihat sopir ini terlihat sangat ketakutan, akhirnya diamankan ke Mapolsekta Banjarmasin Barat.
Razianoor, pengemudi truk batu bara yang lebih dulu dijungkirbalikan warga mengaku, tidak menyangka warga masih melakukan ronda.
"Saya lihat tidak ada orang. Lampunya juga mati, makanya saya berani lewat. Tapi pas sampai depan RT 33 RT 48, tiba-tiba warga keluar rumah dan langsung menghadang. Saya pasrah saja, syukur tidak dipukuli," tukasnya dengan wajah pucat.
Dihubungi terpisah, Wali Kota Banjarmasin, Yudhi Wahyuni mengaku belum menerima laporan adanya aksi masyarakat yang membalik dua buah truk angkutan batu bara di Jalan Jafri Zam Zam, Kamis (3/5) dini hari.
"Biasanya kalau terjadi peristiwa, apalagi yang seperti ini, saya selalu mendapat laporan, baik dari Polsek maupun Dishub," katanya ketika dihubungi BPost, Kamis (3/5) sore.
Yudhi mengaku akan mempelajari terlebih dulu permasalahan yang ada sebelum mengambil tindakan tegas. Dia mengimbau masyarakat bisa menahan diri, sebab pemprov dan pemko sedang mengusahakan jalan keluar terkait angkutan batu bara.
"Jangan terpancing emosi, jaga kondisi tetap kondusif. Masalah ini menyangkut kepentingan banyak orang," pintanya. ck6/ais/coi