Minggu, 11 Maret 2007 02:31
Kotabaru, BPost
Pabrik briket batubara Kotabaru yang ditargetkan oleh Departemen Perindustrian RI beroperasi akhir tahun ini, belum terealisasi karena biaya pembangunan pabrik dan fasilitas penunjangnya tidak dianggarkan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi setempat.
Kepala Disperindagkop Kotabaru H Anshari Suryadi mengakui sudah menerima bantuan mesin pengolah briket itu yang merupakan fasilitas pendukung pembuatan pabrik di desa Serongga, Kecamatan Kelumpang Hilir.
Bantuan berupa mesin pressure (pembriket) 15 HP 4P, mesin rotary 15 HP, conveyor 4 set dengan daya 3 HP, jaw cruser 10 HP, hammer mill 10 HP, vibrating screen 4 HP, mesin mixer 1 HP 3 phase, hoper bahan baku, fallet handling 4 set, mesin fowder dan alat pendukung, seperti sekop dan help kerja.
"Sekarang tinggal kesiapan kita membangun pabrik. Persoalannya, untuk bangunannya belum dianggarkan APBD 2007 ini. Padahal dalam waktu dekat tim dari Departemen Perindustrian pusat akan datang untuk merakit mesin dan memberikan pembekalan cara pengoperasiannya," jelas Anshari.
Untuk mempercepat pembangunan, anggaran akan dimasukkan pada Anggaran Biaya Tambahan ABT). Sementara, pembangunan pabrik akan ditawarkan kepada pengusaha yang berkenan membangunkan sambil menunggu cairnya dana.
"Kenapa harus segera dilaksanakan, karena pengembangan briket di Kotabaru sangat prospek sebagai alternatif pengganti migas. kompornya," jelas Anshari. Bupati Kotabaru H Sjachrani Mataja menginstruksikan Bappeda memasukan program anggaran tersebut dalam ABT 2007.dhs