Rabu, 28 Februari 2007 01:38
Pelaihari, BPost
Aktivitas tambang bijih besi di Desa Sumber Mulya Kecamatan Pelaihari, Tanah Laut (Tala) kembali menimbulkan dampak negatif. Beberapa petak sawah warga tercemar.
Informasi diperoleh, pencemaran itu terjadi akibat tanggul saluran penampungan limbah jebol. Ini akibat intensnya aktivitas penambangan yang menggunakan kurang lebih sembilan unit mesin domping untuk membuang air pada galian.
Limbah berupa air bercampur lumpur (tanah kuning) pun meluber ke petak sawah yang ada di sekitarnya. Pencemaran limbah ini kabarnya telah terjadi sejak beberapa pekan lalu. Kabarnya pencemaran limbah itu membuat sawah menjadi kurang subur, karena lapisan topsoil tertutupi tanah kuning.
Areal tambang bijih besi itu memang berlereng. Persawahan warga berada di bagian bawah, sehingga ketika tanggul saluran jebol, limbah tambang langsung meluncur ke sawah. Sawah itu berada di wilayah RT 5, sebagiannya belum ditanami.
"Masalah itu sudah kami selesaikan pada pertemuan malam minggu tadi. Untuk sementara, sejak tiga hari lalu, aktivitas tambang dihentikan hingga menunggu pihak penambang memperbaiki dan menata saluran pembuangan limbah," kata Kades Sumber Mulya Yoi Basori kepada wartawan saat berada di ruang tunggu tamu di Kantor Bupati, Senin (26/2).
Dalam pertemuan itu, beber Basori, penambang menunjukkan itikad baik dengan menyanggupi untuk memperbaiki saluran limbah agar kelak tidak jebol lagi. Selain itu, juga memberikan bantuan berupa pupuk bagi warga yang sawahnya tercemari limbah tambang. Luasan sawah yang tercemari limbah tidak terlalu banyak. "Hanya beberapa borongan saja. Tingkat pencemaran pun tidak terlalu parah. Kalau dulu, memang parah. Tapi, meski begitu, ini memang harus disikapi pihak penambang," tukas Basori. roy
Copyright © 2003 Banjarmasin Post