Sabtu, 10 Februari 2007 01:05
Kotabaru, BPost
Jalan Sambuang, Kelumpang Barat yang biasa disebut jalan Si Ayuh Desa III sepanjang 15 Km hingga kini rusak parah sekitar 200 meter. Kerusakan diduga akibat seringnya dilintasi alat berat milik perusahaaan batu bara.
Pantauan BPost Rabu (7/2), saat hujan deras, sejumlah mobil dan truk terjebak, hingga membuat angkutan desa antar kecamatan dari Bungkukan menuju Sampanahan harus rela antri menunggu. Pengguna jalan lainnya, seperti pengedara harus turun dari sepeda motornya
Kerusakan mencapai 200 meter lebih berupa lubang besar dan berlumpur membuat pengendara berisiko jika nekat melewatinya. Jalan Si Ayuh dikerjakan kontraktor PT Perdana Pansela dengan waktu pelaksanaan sejak 5 Juli hingga 1 Desember 2006.
Pimpinan proyek Heriawan Prasojo, dari Dinas Pekerjaan Umum Kotabaru, mengatakan terhitung Desember, jalan itu masih dalam pemeliharaan kontraktor pelaksana. "Pemeliharaan oleh pihak kontaktor adalah selama enam bulan sejak Desember lalu,"katanya.
Mengenai parahnya kerusakan, Heriawan mengakui akibat tidak memasang Pondasi Lapisan Bawah (PLB) berupa baja, karena terbatasnya anggaran. Anggaran awal seharusnya sekitar Rp4 miliar, namun setelah dikeluarkan, hanya Rp1.633. 000. 000, sehingga jalur tanpa PLB ini rusak.
Terlebih, saat ini sejumlah alat berat yang melebihi kapasitas kekuatan jalan selalu melintas. Pihaknya kini sudah menerima laporan warga soal dampak akibat kerusakan terhadap kelancaran transportasi. Sementara, pada 2007 perbaikan 10 jembatan rusak dijalan tersebut akan dilaksanakan.
Terpisah, Kepala Dinas PU Kotabaru Syamsul Bahri mengaku sudah melayangkan surat peringatan kepada PT Thiess dari PT Arutmin Indonesia untuk turut memperbaiki kerusakan jalan tersebut. "Mereka turut bertanggungjawab dengan kerusakan jalan tersebut, Kami sudah melayangkan surat itu," jelas Syamsul. dhs